TUGAS
1
1. Sebutkan dan
jelaskan jenis-jenis atau tingkatan manajer menurut Robbins dan Coulter (1999).
2. Sebutkan dan
Jelaskan 3 tingkatan keterampilan manajer menurut Stoner dan Hankel (1986).
3. Mengapa kita
perlu mempelajari perkembangan dan sejarah konsep manajemen ?
4. Berdasarkan
derajat kompleksitas dan ketenangan, ada 4 tekstur lingkungan menurut Emery dan
Trist dalam Dadang dan Sylvana (2007). Sebutkan dan jelaskan tekstur lingkungan
tersebut.
5. Jika suatu
organisasi hanya melakukan proses departementalisasi dan pembagian kerja tetapi
tidak melakukan koordinasi, bagaimanakah dampaknya terhadap organisasi tersebut
? Jelaskan pendapat anda.
Jawab:
1.Jenis
– Jenis manajer menurut Robbins dan Coulter (1999) dan penjelasannya.
·
Manajer lini pertama: Manajer tingkat paling rendah. Para
manajer ini sering disebut penyelia, manajer kantor, manajer departemen.
·
Manajer menengah: Mencakup semua tingkat manajemen antara tingkat
penyelia dan tingkat puncak. Misalnya kepala bagian, kepala biro, manajer
pabrik, manajer devisi, general manajer, dekan.
·
Manajer puncak: Manajer yang bertanggung jawab atas
pengambilanKeputusan organisasi. Misalnya presiden direktur, CEO, COO,
presiden komisaris.
2. 3 tingkatan
keterampilan manajer menurut Stoner dan Hankel (1986)
Menurut Stoner dan Hankel (1986), ada 3 tingkat keterampilan
manajer, yaitu keterampilan teknis, keterampilan manusiawi, dan keterampilan
konseptual dengan penjelasan masing-masing sebagai berikut :
1. Keterampilan
teknis: kemampuan menggunakan alat-alat, prosedur, dan teknik suatu bidang yang
khusus.
2. Keterampilan
manusiawi: Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain.
3. Keterampilan
konseptual: kemampuan mental untuk mengkoordinasi dan memadukan semua
kepentingan dan kegiatan organisasi.
Bagi manajer lini pertama, bobot yang terbesar adalah keterampilan
teknis diikuti keterampilan manusiawi lalu keterampilan konseptual.
Semakin ke arah manajer puncak, bobot terbesar adalah keterampilan konseptual,
diikuti keterampilan manusiawi, dan keterampilan teknis.
3. Mengapa
kita perlu mempelajari perkembangan dan sejarah konsep manajemen?
Karena Dalam
Kegiatan dan Bahasa kita sehari – hari kerap kali menjumpai istilah manajemen. Dimana manajemen dapat kita pahami sebagai suatu
cara, atau metode yang berhubungan dengan kegiatan mengelola, mengatur,
mengorganisir dan
.Mempelajari sejarah manajemen sangat bermanfaat untuk
mendapatkan deskripsi tentang bagaimana manajemen itu berlangsung pada masa silam,
bagaimana manajemen berkembang dengan berbagai prinsip yang diajukan para ahli
manajemen, dan pada akhirnya kita mampu mendeskripsikan, menganalisis,
merumuskan, mengaplikasikan konsep serta teori dalam praktik manajemen pada
berbagai aspek kehidupan, sehingga dalam implentasinya dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam memprediksi tindakan yang berkaitan
dengan penggunaaan keterampilan manajerial.
Misalnya,
Manajemen waktu, berhubungan dengan bagaimana kita
mengelola waktu yang dimiliki untuk pencapaian tujuan secara efektif dan
efisien,
Manajemen keuangan, memfokuskan tentang cara
atau metode yang kita gunakan dalam mengelola keuangan, baik alokasi terhadap
biaya yang muncul maupun pendapatan yang diperoleh.Dll
4.Berdasarkan
derajat kompleksitas dan ketenangan ,menurut Emery dan Trist dalam Dadang dan
Sylvana (2007) ada 4 tekstur lingkungan. Yaitu :
a.Lingkungan tenang acak.
Lingkungan paling sederhana, karena perubahan secara perlahan dan bersifat acak. Misalnya toko sepatu, tas.
b. Lingkungan tenang mengelompok.
Termasuk lingkungan cukup stabil, namun lebih kompleks dibanding lingkungan sebelumnya. Misalnya industri perkayuan. Cenderung stabil, namun jika terkena dampak isu perusakan lingkungan, dapat memngganggu kelangsungan usaha perusahaan.
c. Lingkungan terganggu bereaksi.
Perubahan tidaklah bersifat acak, namun mengikuti pola tertentu. Misalnya sepeda motor Honda dengan Yamaha saling bereaksi satu sama lain dengan memunculkan produk terbaru, apabila muncul produk baru oleh merk yang satu.
d. Lingkungan kacau.
Memiliki kompleksitas tinggi, dengan perubahan sangat dinamis dan saling berkaitan. Globalisasi, dan perkembangan teknologi, berperan dalam hal ini. Misalnya industri telekomunikasi yang berkembang sangat pesat.
Lingkungan paling sederhana, karena perubahan secara perlahan dan bersifat acak. Misalnya toko sepatu, tas.
b. Lingkungan tenang mengelompok.
Termasuk lingkungan cukup stabil, namun lebih kompleks dibanding lingkungan sebelumnya. Misalnya industri perkayuan. Cenderung stabil, namun jika terkena dampak isu perusakan lingkungan, dapat memngganggu kelangsungan usaha perusahaan.
c. Lingkungan terganggu bereaksi.
Perubahan tidaklah bersifat acak, namun mengikuti pola tertentu. Misalnya sepeda motor Honda dengan Yamaha saling bereaksi satu sama lain dengan memunculkan produk terbaru, apabila muncul produk baru oleh merk yang satu.
d. Lingkungan kacau.
Memiliki kompleksitas tinggi, dengan perubahan sangat dinamis dan saling berkaitan. Globalisasi, dan perkembangan teknologi, berperan dalam hal ini. Misalnya industri telekomunikasi yang berkembang sangat pesat.
5.Jika
suatu organisasi hanya melaksanakan proses departementalisasi dan pembagian
kerja, tetapi tidak melaksanakan koordinasi, bagaimanakah dampaknya terhadap
organisasi tersebut ? Jelaskan pendapat anda.
Departementalisasi adalah upaya mengelompokan aktivitas
pekerjaan sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat
diselenggarakan secara serempak. Pertimbangan manajerial yang penting dalam
pembentukan departemen adalah dalam menentukan dasar-dasar pengelompokan
pekerjaan.
Sementara
Kata organisasi memiliki dua pengertian umum. Dalam pengertian pertama,organisasi (organization) terdiri dari dua orang atau lebih yang
bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai suatu tujuan.
Pengertian kedua yaitu tentang pengorganisasian (organizing) adalah suatu
proses penyusunan strukturorganisasi atau
pola hubungan anatar anggota organisasi yang sesuai dengan tujuanorganisasi,sumber
daya yang dimiliki dan lingkungannya
Dan
Koordinasi adalah proses untuk meyatukan,mengkomunikasikan
seluruh aktivitas dan kegiatan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara
efektif dan efisien.
Jadi
Tanpa koordinasi, berbagai kegiatan yang dilakukan tidak
akan terarah dan cenderung akan membawa kepentingan diri masing-masing bagian.
Karena tujuan dari koordinasi itu sendiri adalah:
1. Menimbulkan Perasaan untuk bekerja sama dan menjadikan
koordinasi sebagai dari usaha memperlancar penyelesaian pekerjaan, bukan untuk
memerintahkan atau memberi intruksi orang per orang.
2. Terdapatnya rasa saling menghargai, terutama ketika atasan
memberikan pengarahan kepada karyawannya dalam rangka koordinasi.
3. Berkembangnya semangat bersaing secara sehat dengan
memanfaatkan sistem koordinasi mereka masing-masing bagian untuk berlomba
mencapai tujuan dengan lebih baik dan cepat.
thank's...
BalasHapusTerimakasih, sangat membantu
BalasHapussangat membantu banget,terimakasih
BalasHapus